Pada tahun 1952, kota London gelap tertutup awan yang bukan awan hujan, tetapi merupakan awan yang berisi kabut dan asap yang mengandung gas SO
2 dan disebut sebagai
Smog. Pada hari terjadinya smog tersebut tercatat ada 3.000 warga kota London yang meninggal dan merupakan suatu kejadian yang sangat mengejutkan dimana dalam satu hari terjadi angka kematian yang sangat tinggi. Kejadian serupa terjadi lagi pada tahun 1962 dan pada hari dimana terjadi smog tersebut tercatat ada 700 kematian warga London.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa smog dan sekarang dikenal sebagai Smog Fotokimia merupaka koloid (aerosol) yang mengandung gas NO2 (Nitrogen dioksida) dan gas ozon yang berasal dari reaksi gas buang kendaraan bermotor dengan sinar matahari.
Gas buang kendaraan bermotor pada umumnya mengandung gas NO, CO dan hidrokarbon. Gas-gas ini disebut Polutan Primer, sebab gas -gas tersebut selanjutnya akan mengalami reaksi fotokimia (reaksi yang terjadi karena adanya cahaya). Reaksi fotokimia ini menghasilkan Polutan Sekunder yang mengandung gas NO2 dan Ozon (O3) yang akhirnya membentuk Smog.
Gas nitrogen oksida akan bereaksi dengan gas oksigen di udara membentuk gas nitrogen dioksida. Sinar matahari menyebabkan terurainya gas nitrogen dioksida menjadi gas nitrogen monoksida dan atom oksigen yang sangat reaktif. Atom oksigen yang dihasilkan sangat reaktif dan bereaksi dengan gas oksigen membentuk Ozon.