Di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertemoat tinggal di daerah dataran rendah pergi dengan menggunakan pesawat menuju dataran tinggi maka akan merasa pusing, mual, dan rasa tidak enak lainnya.
Kondisi ini disebut dengan Hyproxia Symptom, yaitu kondisi sindrom kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada kasus yang fatal bisa berakibat koma, bahkan kematian. Namun, setelah beberapa saat tubuh akan segera beradaptasi dan berangsur-angsur normal kembali. Oleh karena itu kasus hyproxia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang sudah biasa hidup di daerah dataran tinggi. Hal ini juga dapat dialami oleh pendaki gunung.
Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa ini adalah suplai oksigen ke seluruh jaringan akan berkurang dan inilah yang mengakibatkan rasa mual dan pusing, serta perasaan tidak enak pada tubuh. Kondisi tersebut akan mengakibatkan tubuh terus berusaha beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya.
Dari penelitian diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi akan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk di dataran rendah.